MAKALAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Dosen Pembimbing : Drs. Agusrizal, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok : II
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BATANG HARI 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah mengakat derajat umat
manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam. Shalawat dan salam semoga
tetap terlimpah atas nabi Muhammad saw, pemimpin seluruh umat manusia, dan
semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya, yang menjadi sumber
ilmu dan hikmah.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur, mata
kuliah TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Dengan
harapan semoga makalah ini dapat
bermanfa’at bagi pembacanya, dan menjadi acuan bagi kita untuk tetap eksis
belajar teknologi pendidikan lebih
mendalam.
Pemakalah sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, disebabkan
terbatasnya bahan bacaan dan kemampuan pemakalah sendiri. Oleh sebab itu,
sangat di harapkan kritikan-kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Dalam hal ini pemakalah mengucapkan ribuan terima kasih.
Pemakalah
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan
Pembahasan............................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem................................................................................................ 2
B. Pendekatan
Sistem Pendidikan............................................................................ 3
C. Komponen Sistem Pendidikan............................................................................. 5
D. Proses dalam Sistem Pendidikan.......................................................................... 5
E. Sistem Pendidikan Nasional
Indonesia................................................................. 5
F. Program dan Pengelolaan Pendidikan
Nasional Indonesia..................................... 6
G. Manfaat Pendekatan Sistem dalam
Pendidikan..................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Banyak sekolah yang berjalan tanpa
adanya sistem yang baik. Semua komponen tidak terkoordinasi dengan baik.
Akibatnya banyak dari komponen itu tidak bejalan efektif dan efisien.
Padahal pengajaran berkaitan dengan hal
bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar. Proses pembelajaran ini
merupakan suatu kegiatan yang disadari dan rencananya mencakup tiga hal; yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengajaran dilakukan dalam waktu yang berkala,
baik waktu untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Program
pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah
dirumuskan dalam kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran
disekolah dasar dan sekolah menengah di indonesia adalah konsep teknologi
pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai sistem. Oleh karena itu, dalam makalah
ini kami akan membahas mulai dari konsep tentang sistem, dan pengajaran sebagai
suatu sistem.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian pendekatan sistem pendidikan?
2. Bagaimana
pendekatan sistem?
3. Apa
manfaat pendekatan sstem dalam pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memahami apa pengertian dari
pendekatan sistem.
2.
Untuk memahami bagaimana sistem
pendidikan nasional Indonesia.
3.
Untuk memahami manfaat dari pendekatan
sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem
Menurut Hayanto,” pendekatan sistem
adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan saling bekerja sama
untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu.”
Menurut lembaga
administrasi negara :”sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen,
elemen,yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling
tergantung, sehingga keseluruhaanya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi
atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu.”
Dari berbagai pengertian yang
didefinisikan oleh beberapa pakar pendidikan dapat di ambil kesimpulan bahwa
sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi,
saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
Secara lebih rinci, ciri-ciri yang
terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, adalah :
1. Adanya tujuan
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan,
tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur
pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi
komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian
tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain
tujuan)
Jika suatu sistem itu adalah sebuah
mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya);
demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua
unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan
kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya adalah merupakan komponen
sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika
(gerak) dan kesatuan kerja sistem
Tubuh kita merupakan suatu sistem,
setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang
keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak,
agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sehat dan
semestinya.
Penyelenggaraan
pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang
mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka
mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu
agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya: fungsi
komponen yang berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong
motivasi belajar siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa,
sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan,
penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka
akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar siswa, dan sebaliknya.
4. Adanya interaksi antar komponen:
Antar komponen dalam suatu sistem
terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan. Misalnya:
keguruan seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk
dididiknya; siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru
dalam mengembangkan kariernya.
Ke empatnya merupakan bagian yang saling
berintegrasi sebagai suatu kesatuan yang satu sama lain tidak bisa berdiri
sendiri, saling mengisi dan menguatkan dalam mencapai tujuan.
B. Pendekatan
Sistem Pendidikan
Sistem adalah suatu rangkaian
keseluruhan kebulatan kesatuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi
atau interdependensi dalam mencapai tujuan Berdasarkan uraian diatas pendekatan
sistem terhadap upaya pendidikan dapat menghasilkan kebijakan yang berupa
pembaharuan sebagian atau menyeluruh.
Secara lebih rinci, ciri-ciri
yang terkandung dalam sistem atau pendekatan system pendidikan, adalah :
1. Adanya
tujuan
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan
sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan
komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen,
dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan
sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya
komponen sistem (selain tujuan)
Jika suatu sistem
itu adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari
mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai
sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non
manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terjadi di dalamnya adalah merupakan
komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya
fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem
Tubuh kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut
mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem)
dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai
manusia berjalan secara sehat dan semestinya.
Penyelenggaraan pengajaran di sekolah
merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu
mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua
fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar proses pengajaran
berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya : fungsi komponen yang
berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar
siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai narasumber
(fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar
siswa, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar
siswa, dan sebaliknya.
4. Adanya
interaksi antar komponen
Antar komponen dalam
suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling
ketergantungan.
Misalnya : keguruan seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia
untuk dididiknya; siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu
guru dalam mengembangkan kariernya.
Pendidikan sebagai suatu sistem memperoleh masukan dari supra sistem dan
memberikan hasil (keluaran) bagi supra sistem. Masukan yang diperoleh dari
supra sistem terdiri dari, tata nilai, cita-cita dan norma norma yang terdapat
dalam masyarakat, orang yang akan menjadi murid atau mahasiswa, guru atau
dosen, dalam pendidikan, dan materi (perangkat keras dan biaya) pendidikan.
C. Komponen
Sistem Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu
sistem maka didalamnya harus memilki komponen-komponen yang berproses hingga
tujuan pembelajaran secara optimal.
Terdapat beberapa komponen sistem
pembelajaran yakni :
1. Siswa
2. Tujuan
3. Kondisi
4. Sumber-sumber
belajar
5. Hasil
belajar
D. Proses dalam Sistem Pendidikan
Interaksi fungsional antar subsistem
pendidikan dikenal dengan proses pendidikan. Menurut Mudyardjo (1993) proses
pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan kemanpuan potensial
individu peserta didik menjadi kemanpuan nyata untuk meningkatkan tarap hidup
lahir dan batin.
Proses pendidikan berlangsung di mana
saja, tidak hanya dalam lingkungan sekolah atau kampus. Hasil pendidikan adalah
lulusan yang sudah terdidik. Tolak ukur dari lulusan yang sudah terdidik adalah
tujuan pendidikan. Artinya, lulusan yang sudah terdidik merupakan lulusan
yang sudah melalui proses pendidikan.
E. Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia
Sistem pendidikan nasional
Indonesia mempunyai supra sistem, yaitu pembangunan nasional yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat Pancasila yang adil dan makmur, sistem pendidikan nasional
Indonesia merupakan salah satu bagian
dari pembangunan nasional. Sistem pendidikan nasional sejajar dengan sistem pendidikan
lainnya, seperti sistem ekonomi,
politik, agama dan lain-lain.
Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan
satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang
berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional dan mencapai tujuan pendidikan nasional
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional Indonesia
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan Kelembagaan Pendidikan Nasional Indonesia, yaitu :
1. Pendidikan nasional dilaksanakan
melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam
bentuk kelompok belajar. Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui 2 jalur
yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah, disingkat PLS.
1) Jalur pendidikan sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi). Sifatnya formal, diatur
berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah ada keseragaman pola yang bersifat
nasional.
2) Jalur pendidikan luar sekolah
merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak
berkesinambungan seperti kursus-kursus di luar sekolah, yang sifatnya tidak
formal.
3) Jenjang pendidikan adalah suatu
tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik serta keluasan dan ke dalam bahan pengajaran (UU RI.
No. 2 tahun 1989 Bab I, Pasal 1 ayat 5).
Jenjang pendidikan dasar untuk memberikan bekal
dasar, atau pendidikan pertama/ setara sampai tamat. Jenjang pendidikan
menengah selamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di SLTA
atau satuan pendidikan sederajat jenjang pendidikan tinggi disebut Perguruan
Tinggi yang dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan
Universitas.
F. Program
dan Pengelolaan Pendidikan Nasioanal
Indonesia
a. Jenis Program Pendidikan
Jenis
pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan sususan
tatanannya (UU RI. No. 2 tahun 1989 Bab 1 ayat 4 No.2 Tahun 1989).
1) Pendidikan umum adalah
pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta
didik. Pendidikan berfungsi untuk sebagaimana acuan umum bagi jenis pendidikan
lainnya. Yang termasuk pendidikan umum: SD, SMP, SMA dan Universitas.
2) Pendidikan kejuruan adalah
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang
pekerjaan tertentu. Seperti bidang teknik tata boga, dan busana perhotelan,
kerajinan, administrasi, perkantoran dan lain-lain lembaga pendidikannya
seperti STM.
3) Pendidikan luar biasa merupakan
pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang
kelainan fisik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB untuk
jenjang dasar, dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah memiliki program
khusus yaitu program untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna
grahita. Untuk pendidikan gurunya disediakan SGPIB (Sekolah Guru Pendidikan
Luar Biasa) setara dengan Diploma III.
4) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dan non departemen.
5) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan
peserta didik dalam.
G. Manfaat
pendekatan sistem dalam pendidikan
Merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, di antaranya :
1. Melalui
pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
2. Pendekatan
sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
3. Pendekatan
sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yang tersedia.
4. Pendekatan
sistem dapat memberikan umpan balik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem
adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling
berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
2. Pendekatan sistem pendidikan nasional
adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling
berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan
generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki
akhlak yang mulia.
3. Sistem
pendidikan nasional Indonesia merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional dan mencapai tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3. Manfaat
pendekatan sistem, di antaranya :
a. Melalui
pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
b. Pendekatan
sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
4. Beberapa komponen sistem pembelajaran
yakni ; siswa, tujuan, kondisi, sumber belajar, hasil belajar.
B. Saran
Dari pemaparan diatas diharapkan para
guru dan calon guru untuk benar-benar memahami dan mengimplemantasikan
konsep-konsep tersebut dengan baik. Akhirnya kami harapkan saran dan kritik
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR REFRENSI
Jumali, M., Drs., Surtikanti, SH., Dra., dkk., 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar