Sabtu, 05 Mei 2012

makalah teknologi pendidikan



MAKALAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM


Dosen Pembimbing : Drs. Agusrizal, M.Pd






Disusun Oleh :

Kelompok : II


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BATANG HARI 2012

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah swt yang telah mengakat derajat umat manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah atas nabi Muhammad saw, pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya, yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur, mata kuliah   TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Dengan harapan semoga makalah ini  dapat bermanfa’at bagi pembacanya, dan menjadi acuan bagi kita untuk tetap eksis belajar teknologi pendidikan  lebih mendalam.
Pemakalah sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, disebabkan terbatasnya bahan bacaan dan kemampuan pemakalah sendiri. Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritikan-kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dalam hal ini pemakalah mengucapkan ribuan terima kasih.



Pemakalah


Kelompok  II

 








DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR  ISI............................................................................................................................

BAB I.    PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................ 1

BAB II   PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem................................................................................................ 2
B.   Pendekatan Sistem Pendidikan............................................................................ 3
C. Komponen Sistem Pendidikan............................................................................. 5
D. Proses dalam Sistem Pendidikan.......................................................................... 5
E.   Sistem Pendidikan Nasional Indonesia................................................................. 5
F.   Program dan Pengelolaan Pendidikan Nasional Indonesia..................................... 6
G. Manfaat Pendekatan Sistem dalam Pendidikan..................................................... 7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 8
B.   Saran.................................................................................................................. 8

DAFTAR REFERENSI








BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik. Semua komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya banyak dari komponen itu tidak bejalan efektif dan efisien.
Padahal pengajaran berkaitan dengan hal bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar. Proses pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang disadari dan rencananya mencakup tiga hal; yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengajaran dilakukan dalam waktu yang berkala, baik waktu untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Program pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran disekolah dasar dan sekolah menengah di indonesia adalah konsep teknologi pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai sistem. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas mulai dari konsep tentang sistem, dan pengajaran sebagai suatu sistem.

B. Rumusan Masalah
1.   Apakah pengertian pendekatan sistem pendidikan?
2.   Bagaimana pendekatan sistem?
3.   Apa manfaat pendekatan sstem dalam pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memahami apa pengertian dari pendekatan sistem.
2.      Untuk memahami bagaimana sistem pendidikan nasional Indonesia.
3.      Untuk memahami manfaat dari pendekatan sistem.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Menurut Hayanto,” pendekatan sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu.”
Menurut lembaga administrasi negara :”sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen,yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung, sehingga keseluruhaanya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu.”
Dari berbagai pengertian yang didefinisikan oleh beberapa pakar pendidikan dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, adalah :
1.   Adanya tujuan
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2.   Adanya komponen sistem (selain tujuan)
Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3.   Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem
Tubuh kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sehat dan semestinya.
Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya: fungsi komponen yang berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar siswa, dan sebaliknya.
4.   Adanya interaksi antar komponen:
Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan. Misalnya: keguruan seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk dididiknya; siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengembangkan kariernya.
Ke empatnya merupakan bagian yang saling berintegrasi sebagai suatu kesatuan yang satu sama lain tidak bisa berdiri sendiri, saling mengisi dan menguatkan dalam mencapai tujuan.

B. Pendekatan Sistem Pendidikan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi atau interdependensi dalam mencapai tujuan Berdasarkan uraian diatas pendekatan sistem terhadap upaya pendidikan dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh.
   Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan system pendidikan, adalah :
1.   Adanya tujuan
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2.   Adanya komponen sistem (selain tujuan)
Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terjadi di dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3.   Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem
Tubuh kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sehat dan semestinya.
Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya : fungsi komponen yang berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai narasumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar siswa, dan sebaliknya.
4.   Adanya interaksi antar komponen
Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan.
Misalnya : keguruan seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk dididiknya; siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengembangkan kariernya.
Pendidikan sebagai suatu sistem  memperoleh masukan dari supra sistem dan memberikan hasil (keluaran) bagi supra sistem. Masukan yang diperoleh dari supra sistem terdiri dari, tata nilai, cita-cita dan norma norma yang terdapat dalam masyarakat, orang yang akan menjadi murid atau mahasiswa, guru atau dosen, dalam pendidikan, dan materi (perangkat keras dan biaya) pendidikan.

C. Komponen Sistem Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem maka didalamnya harus memilki komponen-komponen yang berproses hingga tujuan pembelajaran secara optimal.
Terdapat beberapa komponen sistem pembelajaran yakni :
1.   Siswa
2.   Tujuan
3.   Kondisi
4.   Sumber-sumber belajar
5.   Hasil belajar

D.  Proses dalam Sistem Pendidikan
Interaksi fungsional antar subsistem pendidikan dikenal dengan proses pendidikan. Menurut Mudyardjo (1993) proses pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan kemanpuan potensial individu peserta didik menjadi kemanpuan nyata untuk meningkatkan tarap hidup lahir dan batin.
Proses pendidikan berlangsung di mana saja, tidak hanya dalam lingkungan sekolah atau kampus. Hasil pendidikan adalah lulusan yang sudah terdidik. Tolak ukur dari lulusan yang sudah terdidik adalah tujuan pendidikan. Artinya, lulusan yang sudah terdidik merupakan lulusan yang  sudah melalui proses pendidikan.

E.   Sistem Pendidikan Nasional Indonesia
Sistem pendidikan nasional Indonesia mempunyai supra sistem, yaitu pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Pancasila yang adil dan makmur, sistem pendidikan nasional Indonesia  merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional. Sistem pendidikan nasional sejajar dengan sistem pendidikan lainnya, seperti sistem ekonomi, politik, agama dan lain-lain.
Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan mencapai tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional Indonesia bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Kelembagaan Pendidikan Nasional Indonesia, yaitu :
1.   Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar. Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah, disingkat PLS.
1)   Jalur pendidikan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah ada keseragaman pola yang bersifat nasional.
2)   Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti kursus-kursus di luar sekolah, yang sifatnya tidak formal.
3)   Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan ke dalam bahan pengajaran (UU RI. No. 2 tahun 1989 Bab I, Pasal 1 ayat 5).

Jenjang pendidikan dasar untuk memberikan bekal dasar, atau pendidikan pertama/ setara sampai tamat. Jenjang pendidikan menengah selamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di SLTA atau satuan pendidikan sederajat jenjang pendidikan tinggi disebut Perguruan Tinggi yang dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.

F.   Program dan Pengelolaan Pendidikan  Nasioanal Indonesia
a.   Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan sususan tatanannya (UU RI. No. 2 tahun 1989 Bab 1 ayat 4 No.2 Tahun 1989).
1)   Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Pendidikan berfungsi untuk sebagaimana acuan umum bagi jenis pendidikan lainnya. Yang termasuk pendidikan umum: SD, SMP, SMA dan Universitas.
2)   Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu. Seperti bidang teknik tata boga, dan busana perhotelan, kerajinan, administrasi, perkantoran dan lain-lain lembaga pendidikannya seperti STM.
3)   Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB untuk jenjang dasar, dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah memiliki program khusus yaitu program untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna grahita. Untuk pendidikan gurunya disediakan SGPIB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) setara dengan Diploma III.
4) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dan non departemen.
5) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik dalam.

G. Manfaat pendekatan sistem dalam pendidikan
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, di antaranya :
1.   Melalui pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan  dengan jelas.
2.   Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
3.   Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala    potensi dan sumberdaya yang tersedia.
4.   Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
2. Pendekatan sistem pendidikan nasional adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia.
3.   Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan mencapai tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3.   Manfaat pendekatan sistem, di antaranya :
a.   Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
b.   Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
4. Beberapa komponen sistem pembelajaran yakni ; siswa, tujuan, kondisi, sumber belajar, hasil belajar.

B. Saran
Dari pemaparan diatas diharapkan para guru dan calon guru untuk benar-benar memahami dan mengimplemantasikan konsep-konsep tersebut dengan baik. Akhirnya kami harapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.






DAFTAR REFRENSI


Jumali, M., Drs., Surtikanti, SH., Dra., dkk., 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.

Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada




Tidak ada komentar:

Posting Komentar